[Review Anime] Isshuukan Friends. (pake titik!)

Cowok: Hase Yuuki - Cewek : Fujimiya Kaori


Basic Information: http://anidb.net/perl-bin/animedb.pl?show=anime&aid=10273



Ngelantur Sebentar:

Hei kalian para anak muda! Pernah kena friendzone? Gimana rasanya? Asik? #plak

Kali ini saya menawarkan sesuatu yang amat sangat berbeda. Friendzone gaya baru yang mungkin malah bisa dinikmati sebagian orang!

一週間フレンズ。; Isshuukan Friends. alias One Week Friends. Teman Seminggu.

Sebuah anime unyu bin anget-anget yang akan mampu merevolusi mental pemikiran Anda mengenai apa itu friendzone.



Sinopsis:

"Aku mau jadi temen kamu!"

Satu kalimat, hanya satu kalimat.

Membutuhkan segenap keberanian bagi Hase Yuuki untuk mengungkapkan.

Bagi satu pribadi, si gadis penyendiri, Fujimiya Kaori.

Sayang, respon Kaori tak sesuai angan dan harapan.

Penolakan.

"Aku... nggak bisa. Ingatanku dalam seminggu bakal hilang minggu depan..."

Tuturnya semerbak di telinga, namun sesak di dada.

Menyerah? Bukan Hase Yuuki namanya jika mudah pasrah.

Dengan keinginan baja, Yuuki terus berusaha.

Minggu demi minggu, tanpa jemu, hanya untuk satu.

Menjadi teman bagi Kaori, agar tak lagi sendiri.

(Nggak tau mau komentar apa)


Review:


Gimana? Udah maknyep nyess duar jebret? (apaan dah XD) Sebenernya saya sengaja nulis sinopsis seperti itu, karena memang demikian gelombang yang ditransmisikan anime ini. Anget, bikin saya nyaris selalu tersenyum, tapi... ada sesuatu yang lain.
"Apa yang lain? Apa? Apa? Apa?" #duar

Ini dia hal "yang lain" tersebut. Poin nendang pertama! Emotional flow!

Sujud sembah buat salah satu mangaka favorit saya, Hazuki Matcha (padahal baru bikin dua manga... wkakakakak XD), yang sukses membuat percampuran yang baik antara warmth and uneasiness! Suasana yang digambarkan memang terasa hangat, tapi plot device yang ada tampil membawa kegalauan.

Anda suka sama seseorang, tapi merasa kalo orang itu nggak bisa jadi cowok/cewek Anda. Maka Anda memilih menjadikannya teman, namun terus deket sama orang itu lebih dari sekedar teman, dan karena itulah Anda jadi tahu segala rahasia tentang orang itu. Ironisnya, kedekatan tersebut nggak mungkin terwujud kalo Anda membangun hubungan romantis dengan orang itu, dikarenakan rahasia yang disimpannya. Damn... ini sukses bikin otak sama hati saya berantem. Dan jarang-jarang saya menikmati keduanya berselisih, biasanya harus milih salah satu. GAAAAAHHHH!!! Mau teriak, mau marah, tapi saya juga bahagia total!! GIMANA INI ~!@#$%^&*()_+
BRB NANGIS SAMPE MELEDAK

Poin nendang kedua! Artwork!

I. DAMN. LOVE. THE. ARTWORK! 

Setelah Usagi Drop, saya belum pernah lagi menonton anime dengan pewarnaan watercolour style seperti Isshuukan Friends. Ini adalah faktor pertama dari mana aura hangat itu berasal. Penggunaan warna yang nggak kelewat kontras seperti ini memang bisa memberikan suasana tersebut hanya dalam beberapa detik setelah masuk melalui organ optik Anda.

Apalagi?

Jelas desain karakternya! Dan ini adalah faktor utama yang bikin saya cinta mati sama artwork pada manga karya Hazuki Matcha. Sejak baca manga pertamanya, Kimi to Kami Hikouki to, dalam sekejap saya langsung doyan. Begitu tau dia ngeluarin manga keduanya alias Isshuukan Friends ini, wah... udah deh, langsung diembattt...! Hebatnya, aura dari artwork di anime nggak berbeda terlampau jauh dengan di manga. Sukses bertahan! d(≧∀≦)

FYI, saya juga seneng sama desain yang cute non-mainstream moe begini. Kalo Anda nggak demen, itu murni masalah selera.
HNNNGGHHH GGGHHH NNNGGHHKKHH GGHHKKHH

Poin nendang ketiga! Sound!

Meski belum pernah mengisi suara karakter utama sebelumnya, tetapi bisa saya katakan Amamiya Sora (seiyuu Fujimiya Kaori) sudah berhasil 100%. Murni cute tanpa kesan dipaksain, clear tone, dengan soft personality itu... duh, dahsyat luar biasa! Satu lagi, warna suaranya begitu pas disandingkan dengan seiyuu veteran Nakahara Mai (pengisi suara ibunya Kaori). Bener-bener terasa kayak ibu dan anak! Dan Anda pasti akan kaget kalo tau role karakter utama berikutnya dari Amamiya Sora adalah seorang penumpah darah. 

Bukan cuma itu, kumpulan soundtrack-nya juga menggigit! Opening theme-nya, Niji no Kakera yang dinyanyikan Kon Natsumi sukses menjadi lagu yang wajib saya putar setiap hari. Amamiya Sora kebagian untuk menyanyikan ending theme-nya, Kanade, yang terdengar merdu-merdu nyep nyess (halah). FYI, Kanade sebenernya adalah arrange ulang dari lagu berjudul sama yang dirilis tahun 2004 oleh Sukima Switch.

Masih ada lagi! Apakah itu?

Yup, BGM! Saya suka banget sama beberapa BGMnya ketika menjadi latar suara adegan-adegan tertentu. Sewaktu adegan yang dramatis, yang fluffy, yang... pokoknya banyak deh! Tapi yang paling nonjok tetep Niji no Kakera versi instrumental yang diselipkan di episode paling MAKHNNNGGHH di sepanjang anime.
Full-blown warm moment of silence for the sake of friendzone #apadah

Poin nendang keempat! No ecchi!

Setelah Mikakunin de Shinkoukei di Winter 2013, musim Spring 2014 juga sukses membuktikan bahwa romance dalam anime tidak selamanya harus mesum. Mengingat anime ini adalah romance berkedok friendzone yang disengaja beraura unyu-galau dan author-nya adalah seorang perempuan (yup, Hazuki Matcha is a woman!), maka warna ecchi dalam cerita demi hasrat kejantanan semata adalah haram hukumnya. Bahkan kalian (kalo cowok) bisa juga mencoba menawarkan anime ini bagi temen cewek non-otaku yang suka cerita drama agak slow (buat modus juga silakan XD). Aman!


Poin nendang kelima dan yang terakhir! Development!

Ini nendang luar biasa. Kalo untuk Fujimiya Kaori sama Hase Yuuki, jelas banget punya development yang naik perlahan dan jebret pada waktunya. Dari cewek amnesia mingguan yang tertutup dan nggak punya siapa-siapa, Kaori menjadi jauh lebih terbuka karena kegigihan Yuuki. Segala event yang terjadi di anime juga nyaris nggak ada yang nggak berguna untuk membangun development karakter. Dan hal itu nggak diceritakan secara grusak-grusuk! Buat saya yang bisa menerima alur lambat (berhubung cocok sama genre), development yang disuguhkan sangat berkelas.

Cuma mereka? NO!

Kiryuu Shougo dan Yamagishi Saki pun punya jatah untuk diceritakan! Ini yang saya seneng, karena side character pun diberi ruang berkembang. Memang keduanya diceritakan dalam kadar yang nggak sebanyak dua karakter utama. Walaupun demikian, hubungan keduanya tetap mengarah pada sesuatu yang mencengkram kuat dan HNNNNGGGHHHHH (≧∀≦)
*HUGS*

Sayang seribu sayang, masih ada yang kurang.

Pertama, konflik utama. Kecepatannya berbanding terbalik dengan development! Jika segala sesuatunya dibangun dalam 9 episode, maka konflik utama PLUS penyelesaian terjadi hanya dalam 3 episode. Yang saya maksud "konflik utama" adalah dimana kedua karakter utama menghadapi "ancaman eksternal" dengan development terbalik (segala yang udah dibangun hancur seketika gitu). Idealnya, konflik utama ini diceritakan dalam 4-5 episode. IMO, saya menganggap yang ada di awal-awal itu sebagai konflik sampingan karena terjadi secara internal dan development keduanya bukannya melangkah mundur, tetapi maju.

Kedua, resolusi. Dan ini fatal! 12 episode terbuang sia-sia untuk resolusi yang memutar plot kembali ke episode 1. Memang betul yang namanya resolusi harus menyelesaikan permasalahan awal, tetapi bukan berarti tidak ada kemajuan sama sekali, kan? Well... sesuai judul sih, tapi... ya gitu deh, Saya nggak mau ngomong banyak-banyak di sini, ntar nggak seru lagi... XP~
Kaori: "Yak, reviewnya abiiiss!" |  Hase: "Hah?"



---------------



Rating:

9.0/10 (A rank) buat Isshuukan Friends. (pake titik!) untuk development dan emotional flow-nya, artwork, dan juga segala sesuatu yang berhubungan dengan suara. Dan juga karena tergolong bersih dari yang anu-anu!

Direkomendasikan untuk para pecinta anime beralur lambat, tanpa urat, dan serba hangat.
Terima kasih dan selamat malam!

***

[Review Anime] Isshuukan Friends. (pake titik!)
Join This Site Show Conversion CodeHide Conversion Code Show EmoticonHide Emoticon

Please comment with polite